PROJECT MANAGER

Konsep Manajemen Proyek Perangkat Lunak

Konsep Manajemen Proyek Perangkat Lunak menyangkut teknik yang dipakai untuk menghitung biaya dan kebutuhan sumber daya serta membangun rencana proyek yang efektif.

SPEKTRUM MANAJEMEN
Manajemen proyek perangkat lunak yang efektif berfokus pada tiga P yaitu people (manusia), problem (masalah), dan process (proses). Urutannya tidak dapat berubah.

Manusia
Faktor manusia sangat penting karena Software Engineering Institute telah mengembangkan sebuah model kematangan kemampuan manajemen manusia (PM-CMM) “untuk mempertinggi kesiapan organisasi perangkat lunak untuk mengerjakan aplikasi yang semakin kompleks dengan membantu menarik, menumbuhkan, memotivasi, menyebarkan, dan memelihara bakat yang dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan perkembangan perangkat lunak mereka”[CUR94].

Model kematangan manajemen manusia membatasi area praktik berikut kunci bagi masyarakat perangkat lunak : rekruitmen, seleksi, manajemen unjuk kerja, pelatihan, kompensasi, perkembangan karir, desain kerja dan organisasi, serta perkembangan tim/kultur. Organisasi yang mencapai tingkat kematangan yang tinggi didalam area manajemen manusia memiliki kemiripan yang lebih tinggi dari implementasi praktik rekayasa perangkat lunak yang efektif.

Dari wakil presiden teknik senior sampai pelaksana yang paling rendah dengan penuh kepastian mempertimbangkan faktor manusia. Para manajer berpendapat bahwa manusia merupakan hal yang utama tetapi tindakan mereka kadang-kadang tidak sesuai dengan perkataan mereka.

Masalah

Pada awal proyek perangkat lunak diperlukan perkiraan kuantitatif dan rencana organisasi tetapi informasi yang solid tidak dapat diperoleh. Analisis yang mendetail tentang kebutuhan perangkat lunak akan memberikan informasi yang memadai untuk suatu perhitungan yang mungkin dapat memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Beberapa aspek penting antara lain ruang lingkup dan dekomposisi masalah.

- Ruang Lingkup
Ruang lingkup proyek perangkat lunak harus tidak ambigu dan dapat dipahami pada tingkat teknik maupun menajemen. Batasan-batasan dari ruang lingkup :
 Konteks. Bagaimana perangkat lunak yang akan dibangun dapat memenuhi sebuah sistem, produk, atau konteks bisnis yang lebih besar, serta batasan apa yang ditentukan sebagai hasil dari konteks tersebut?
Tujuan Informasi. Objek data pelanggan apa yang dihasilkan sebagai output dari perangkat lunak? Objek data apa yang diperlukan sebagai input?
Fungsi dan Unjuk Kerja. Fungsi apa yang dilakukan oleh perangkat lunak untuk mentranformasikan input data menjadi output? Adakah ciri kerja khusus yang akan ditekankan?

- Dekomposisi Masalah
Dekomposisi masalah (partitioning) merupakan sebuah aktivitas yang berkedudukan inti dari analisis kebutuhan perangkat lunak. Dekomposisi diterapkan pada dua area utama yaitu fungsionalitas yang harus disampaikan dan proses yang akan dipakai untuk menyampaikannya.
Dekomposisi Fungsional adalah identifikasi fungsional dari software, kemampuan yang diinginkan oleh pelanggan dan menentukan method/ feature untuk memenuhi fungsional



Proses
Inti masalah disini adalah bagaimana memilih model proses yang sesuai bagi perangkat lunak yang akan direkayasa oleh sebuah tim proyek. Beberapa macam-macam model proses antara lain :

- Model sekuensial linier
- Model prototype
- Model RAD
- Model incremental
- Model spiral
- Model asembli komponen
- Model pengembangan kongkuren
- Model metode formal
- Model teknik generasi keempat

Beberapa aspek dalam proses antara lain :

- Menggabungkan Masalah dan Proses
Perencanaan proyek dimulai dengan menggabungkan masalah dan proses. Setiap fungsi akan direkayasa oleh tim perangkat lunak harus melampaui sejumlah aktivitas kerangka kerja yang sudah ditentukan.

Sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk membuat perangkat lunak :

- Komunikasi pelanggan, untuk membangun komunikasi yang efektif diantara pengembang dan pelanggan.

- Perencanaan, untuk menentukan sumber-sumber daya, ketepatan waktu, dan informasi proyek lain.

- Analisa risiko, untuk memperkirakan risiko-risiko manajemen dan teknis.

- Rekayasa, untuk membangun satu perwakilan aplikasi atau lebih.

- Konstruksi dan rilis, untuk membangun, menguji, memasang, dan memberikan dukungan kepada pemakai(dokumentasi).

- Evaluasi pelanggan, untuk memperoleh umpan balik pelanggan dan hasil evaluasi.

- Dekomposisi Proses

Inti dari dekomposisi proses antara lain:

a.      Memilih proses model, jadi tim perangkat lunak harus memiliki tingkat fleksibilitas yang signifikan dalam memilih model proses yang paling tepat untuk karakteristik proyek yang akan dikerjakan. Sebagai contoh : untuk proyek yang besar dan terus dikembangkan melalui versi-versi misalnya sangat cocok pada model proses MSF.

b.     Mendefinisikan perencanaan proyek berdasarkan proses model yang dipilih.


c.      Mengontrol aktivitas beradasarkan proses model – Common process framework (CPF) adalah invarian dan berfungsi sebagai dasar bagi semua kerja perangkat lunak yang dilakukan oleh organisasi perangkat lunak.



Peran dari seorang Project Manager

Seorang project manager mempunyai tanggung jawab dan tugas yang bermacam-macam, tidak hanya terfokus pada hal-hal yg teknis sifatnya.
Bagaimana layaknya seorang project manager harus mempunyai kemampuan membuat tim proyek agar tetap solid, mampu memonitor dan mengontrol budget dengan membuat bar chart & critical path serta mempunyai kemampuan analisis resiko yang baik.

Tanggung Jawab seorang Project Manager

Tanggung Jawab seorang Project Manager terdiri dari 4 (empat) cakupan antara lain :
1.       Proyek
2.       Organisasi
3.       Tim Kerja
4.       Project Manager itu sendiri :
( terdiri dari )
        melaksanakan pekerjaan proyek sesuai schedule
        Budgeting
        rekruitment
        Supervisi
        Planning schedulling
        Inventory controle
        QC/QA
        cost control

Setiap tanggung jawab mempunyai fokus dan peran yang sedikit berbeda. Salah satu yang paling nyata adalah, tanggung jawab terhadap proyek, Seorang Project Manager harus mengontrol proyek yang ditanganinya. Proyek harus selesai sesuai dengan budget, sesuai dengan spesifikasi, dan waktu. Ke tiga aspek itu harus dipenuhi oleh seorang Project Manager.

Seorang Project Manager juga mempunyai tanggung jawab terhadap organisasi. Proyek yang ditangani harus mempunyai return yang nyata terhadap organisasi. Taat kepada setiap kebijakan yang di keluarkan organisasi, harus mengambil keputusan dengan wewenang yang terbatas dari organisasi, dan juga kadang-kadang seorang Project Manager juga harus mengambil keputusan yang bukan yang terbaik bagi poyek tetapi terbaik buat Organisasi.
Seorang Project Manager juga harus mempunyai tanggung jawab tehadap tim kerja yang di pimpinnya. Memang tidak mudah tanggung jawab yang harus di penuhi terhadap tim kerja. Seorang Project Manager harus memberikan feedbackdari hasil pekerjaan proyek jika diperlukan, memberikan perhargaan terhadap anggota tim proyek yang mempunyai prestasi yang baik, dan tantangan yang paling sulit adalah menyeimbangkan antara kepentingan anggota tim, kepentingan tim, dan kepentingan proyek.

Tanggung jawab Project Manager yang terakhir adalah tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Tanggung jawab ini tidak pernah di diskusikan di setiap buku project management, tapi ini penting, khususnya jika kamu sudah memilih project manager sebagai profesi yang ditekuni. 



Comments (0)